RAJAWALI ITU AKHIRNYA TERSIMPUH

(Kesana ku mencarimu, di sini pun lama menunggu, dalam batas waktu yang tiada menentu, tiada sehelai kertaspun, atau kau goreskan pesan, dimanakah engkau saat ini….
Langkahku kian tak pasti, air mata pun tak terhenti, berderai membasahi pipi ini, akankah esok kau datang, ataukah lusa yang menjelang, mata hatiku tak dapat terpejam…..
Ingin aku berlari mengejar langkahmu, akan ku terangi bila kau dalam gelap, suka ataupun duka kita rasakan bersama, sehidup semati janji kita berdua…..
Tetap akan ku cari dimana pun kau berada, tetap akan ku nanti kehadiranmu kembali di lubuk hatiku,
dalam pelukanmu ku tersimpuh…. Tersimpuh-Iis Sugianto)

***

Sungguh, lagu lama nan melankolis bahkan cenderung cengeng itu akhirnya dapat ku dengarkan kembali setelah lama mencari sejak kepergianmu yang tak pernah kembali. Yah, lagu itu ku temukan dalam 4shared ada 2, yah cuma 2 thok. Dan dengan susah payah proses pengunduhan itupun akhirnya berhasil. Sungguh lagu itu membuat aku tersimpuh luruh dalam perasaan bersalah telah menyakitimu, sakit yang sesakit sakitnya dalam hidupmu. Pun aku orang yang kau cintai pada akhirnya menjadi orang yang paling kau benci. Sepuluh tahun lebih peristiwa itu terjadi, aku melukaimu…..luka se luka-lukanya. Entah saat ini engkau mampu melupakan dan mengobatinya dengan apa. Aku tak pernah tahu… karena kisah tentangmu dan tentangku telah ditutup dalam buku indah yang akhirnya berdarah, darah tak kelihatan yang membeku dan membatu dalam hati kita masing-masing.

Tapi sungguhkah kisah itu telah benar terbunuh dan tertutupi olehmu? Lagi-lagi akupun tak tahu. Hatimu hanya kamu yang tahu. Bahkan keberadaanmu sekarang pun aku tak tahu dimana rimbanya…. Sungguh kamu ternyata tak seteguh yang kau katakan, kamu tak pernah sungguh-sungguh berusaha merebutku… entahlah, mungkin cinta dan sayangmu yang telah memberikan kebebasan padaku untuk melangkah di jalan hidupku… tanpa kamu, yah… sama sekali tanpamu… barang kali itu yang kau pertimbangkan sehingga engkaupun menghilang dalam kehidupanku… hilang sehilang hilangnya… tak pernah ku tahu keberadaanmu… tak pernah tahu dimana rimbamu… bahkan dalam mimpi terburukpun aku tak pernah berani membayangkan kamu dengan tubuh kurus dan kecilmu itu bertahan dalam luka yang seluka lukanya… luka berdarah sedarah darahnya… ah… entahlah… kalau kamu berpikir bahwa kamu telah hilang dalam hidupku, dalam mimpiku, dalam anganku sungguh kamu keliru… perasaan bersalah itu tak pernah hilang… perasaan bersalah itu tak pernah lekang… sungguh bayangmu selalu menghantui, mengikuti tiap langkah yang terayun dalam hidupku… walau tanpa jasad nyatamu tapi sungguh gambar bayangmu begitu kuat tak lekang dalam pikiran dalam tiap langkah yang terayun….

Dan pada tiap malam sepi seperti ini, saat aku sendiri, selalu dan selalu bayangmu datang merajai mimpi dan anganku…. Langkahku tak pernah tegas, bahagiaku ku rasa tak pernah tuntas… yah rasa bersalah itu seperti racun yang telah berpadu dalam darahku, ia bagaikan pedang tajam bahkan mungkin lebih, pedang tajam jelas lukanya membuat mati, namun perasaan bersalah ini begitu menyiksa dan senantiasa memberati tiap tarikan nafasku… kalau kamu percaya langkahku tak pernah tegas langkahku tak pernah pasti, meski ku paksa bahwa kisah tentangmu memang telah berakhir, buku tentangmu memang telah ku tutup dan ku buang jauh… itu mauku, itu mungkin yang kau pikirkan tentangku… tapi buku tentangmu ada di hatiku… dan membuang buku itu adalah mustahil karena ia berarti telah membunuh hati yang berarti membunuh diri sendiri… tidak… sungguh tidak… buku itu tidak pernah ku buang bukan aku tak mau.. tapi sungguh aku tak bisa… telah berkali bahkan berjuta kali aku mencoba tapi tak pernah bisa… benar buku tentangmu telah lama berlalu, kisah tentang mu adalah kisah masa mudaku.. namun itu seperti kemarin… benar kisah tentangmu telah diakhiri… buku tentangmu tak pernah lagi ditulisi… berakhir… yah tamat…. Karena dengan kesadaranku aku memang yang mengakhirinya… mengakhiri dengan melukai… yah luka seluka lukanya itu…. Tapi kau tak pernah tahu… kisah tentangmu tak pernah mati…. Karena kisah tentangmu adalah kisah tentang hidupku… dan kematian tentang kisahmu adalah kematianku… maka bagaimana mungkin kisah tentang aku sendiri diakhiri oleh aku sendiri… tak mungkin karena selama nyawaku masih di kandung badan bukankah kisah tentangku senantiasa tertulis… dan itu berarti selalu membawa kisah tentangmu… meski tak pernah engkau ada lagi di sisi… dan kisah tentangmu sejak kepergianmu hanya satu tak pernah berganti… yah, kisah itu adalah kisah tentang rasa bersalah yang tak pernah dapat dihilangkan…..

Jaman memang telah sedemikian maju, jejaring sosial… internet… memang telah menghilangkan garis geografi batas Negara dan menjadikan Negara sebagai perkampungan global… yah katanya tidak ada yang tidak ada di internet… di dunia maya yang maha dahsyat itu… tetapi semua itu untukku bullshit semata… namamu tak pernah ditemukan, gambarmu tak pernah ditampilkan, apalagi kisah tentangmu… sungguh sebenarnya engkau dimana… aku percaya, dengan segala potensi yang kamu punya kebahagiaan duniawi dan materi dengan mudah akan kau rengkuh, semua kebahagiaan dunia dapat kamu beli… tapi bagaimanakah kisah tentangmu itu? Semua pertanyaan tentangmu adalah kisah kepada angin, cerita tentangmu adalah cerita tentang nafas… tak pernah terlihat dan terengkuh… namun sungguh sangat terasa menyentuh…. Perasaan bersalah sungguh tak pernah bisa terobati, bahkan oleh ego dan kebahagiaan yang lainpun… entahlah…. Aku ingin bertemu dan menatapmu… menggenggam tanganmu dan mengembalikan buku kisah tentangmu yang tak pernah kau ambil selepas kau titipkan pada hatiku… yah… hatiku telah benar terkoyak dan nama yang tertulis tentangmu telah menjadi luka berdarah yang membeku dan tak pernah terselesaikan… untuk itu ambil dan mari kita akhiri….. jika itu bisa membuat damai di langkahmu… pun di langkahku…

Karena yang sungguh ku inginkan tentangmu adalah kebahagiaanmu dalam tiap langkah dan tarikan nafasmu…. Pun ijinkan aku meraih bahagiaku bersama kisah baruku…. Tanpa beban rasa bersalah itu…

Sungguh kalau kau tahu, rajawali dari barat itu telah lama tersungkur hingga tersimpuh, menanti yang tak pernah pasti untuk mengembalikan semua kisah tentangmu… untuk kebahagiaanmu… dan kebahagiaan di kisahnya, yang tengah setengah mati dan dengan taruhan jiwa raganya dia coba bangun dan bela dalam segala upaya, walau kadang ia merasa seperti sia-sia adanya…. Tapi ia senantiasa yakin seyakin yakinnya… tiada ada yang sia-sia selama semua diperjuangkan degan ikhlas dan diniati ibadah…. Bukankah langkah yang telah tertinggal di belakang tak pernah mungkin dapat dipungut kembali, bukankah waktu yang telah lalu tak mungkin diputar ulang kembali, bukankah masa selalu berputar ke depan…. Dan perjuangan ke depan adalah perjuangan nyata… sementara tentangmu adalah masa lalu yang seharusnya di kubur dalam-dalam… dalam hati yang tak pernah diungkit kembali… tapi lagi-lagi…. Bayangmu selalu datang meraja dalam segala adalah luka… dan luka itu tak pernah tersembuhkan selama luka itu senantiasa menganga dan selalu mengikuti adanya… jadi…. dimanakah engkau…. dan sungguh kamu keliru kalau menurutmu aku mengejar kebahagiaanku sendiri semata… bagaimanapun engkau adalah kisah yang tak mungkin dibuang karena engkau pernah ada dan tetap ada… walau dalam dunia dan kisah yang berbeda… jadi… biarkan aku melangkah…. Yah… biarkan aku melangkah…..

Wallahu’alam….

Bawang sepi sekali, saat malam di awal Mei 2012
Rajawali itu tengah sendiri dan sungguh benar-benar tersimpuh….

Satu respons untuk “RAJAWALI ITU AKHIRNYA TERSIMPUH

Tinggalkan Balasan ke Eko Cahyono Batalkan balasan